Tuesday, December 28, 2010

0 File Samba

I. PERTANYAAN

1. Mengapa menggunakan Samba sebagai media untuk berbagi data antar computer dengan beda system operasi?

Jawab:

Karena pada awal perkembangannya komunikasi data antar Sistem Operasi tidak semudah saat ini. Misal Sistem Operasi Linux secara default hanya bisa berkomunikasi dengan sesama Linux, sehingga dicari penyelesaiannya dengan menggunakan file samba sebagai media penghubung baik untuk berkomunikasi/ berbagi data antar System Operasi

2. Terangkan selain menggunakan samba, dengan cara apa dapat dilakukan berbagi data antar terminal computer yang sama atau berbeda system operasinya?

Jawab :

Berbagi data antar terminal komputer juga dapat menggunakan server HTTP dan server FTP.

3. Adakah system operasi window yang cukup sulit untuk dapat berbagi data dengan system linux dalam berbagai data?

Jawab :

Tidak ada, karena selama praktek, belum menemukan sistem operasi windows yang sulit dalam berbagi data. Kalaupun ada, itu bukan karena sitem operasinya, namun kesalahan dalam konfigurasi.

II. KESIMPULAN

1. Samba adalah salah satu program pada linux yang digunakan untuk dapat berinteraksi dengan windows.

2. Untuk dapat melihat folder share pada computer yang menggunakan Windows, pada file browser digunakan perintah smb://ip address windows.

3. File yang harus dikonfigurasi adalah : /etc/hosts, /etc/resolv.conf, /etc/host.conf, /etc/nsswitch.conf dan /etc/samba/smb.conf.

4. Samba di dalam LiNUX terdiri dari 2 daemon kunci smb dan nmbd, keduanya ada di bawah /etc/rc.d/init.d (untuk RedHat). Kedua daemon ini mampu melakukan 4 tugas dasar dari NetBEUI, yaitu:

· File & Print Sharing,

· Authentication dan Authorization,

· Name Resolution dan

· Browsing

5. Dalam praktikum yang kami lakukan, kami telah melakukan akses antar Operating Sistem, yakni OS Windows XP dan OS Red Hat Enterprise 4. Dengan adanya system samba ini, kita dapat lebih mudah melakukan akses di dalam jaringan tanpa memandang Operating Sistem yang digunakan.

0 SETTING SSH (SECURE SHELL)

Program sshd (SSH Daemon) adalah daemon untuk program SSH (secure shell). Program SSH digunakan untuk login dalam suatu mesin (komputer) dari jauh (secara remote) dan mengeksekusi perintah pada mesin tersebut. Program ssh ini mirip dengan telnet, tetapi punya pengendalian terhadap keamanan. Program ssh menyediakan komunikasi aman terenkrip antara dua host yang tidak saling kenal melalui jaringan yang umumnya tidak aman. Dengan alasan keamanan, fungsi program telnet sudah mulai ketinggalan diganti dengan ssh.

Program sshd adalah daemon yang menunggu koneksi dari klien pada port22. Program ini akan membuat cabang daemon baru untuk tiap koneksi yang datang. Masing-masing daemon menangani secara mandiri pertukaran kunci, enkripsi, autentikasi, eksekusi perintah dan pertukaran data. Penerapan program sshd mendukung protokol SSH versi1 dan versi2 secara serentak.


PERTANYAAN

  1. Jelaskan dalam user apa,instruksi ssh dilaksanakan dan apa alasannya?

Jawab :

Dalam user root, agar keamanan jaringan tetap terjaga dan pengendali keamanan utama tetap pada root. Jangan sampai root dapat dikendalikan oleh user lain karena hak akses tertinggi tetap harus pada user root.

  1. Terangkan langkah-langkah yang dilakukan agar instruksi ssh tak dapat dilaksanakan pada PC yang sedang anda jalankan ?

Jawab :

a. Buka file sshd_config

b. Konfigurasikan server SSH, tidak dengan menggunakan defaultnya tetapi dengan mengaturnya dengan memberikan beberapa opsi yang harus diatur.

c. Atur PermitRootLogin bernilai NO agar account root tidak diijinkan untuk login.



0 jawaban laporan Setting Router

1. Jelaskan mengapa perlu melakukan konfigurasi routing?

Jawab :

Beberapa jaringan tidak mempunyai akses ke jaringan TCP/IP lain, dan oleh karena itu perlu melakukan konfigurasi routing, sehingga paket-paket jaringan dapat diteruskan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internet work.

2. Dapatkah sebuah terminal koneksi pada terminal lainnya dengan menambahkan nomor route dalam subnettingnya?

Jawab :

Dapat.

3. Dalam pembuatan subnetting, mengapa nomor route tidak dapat digunakan sebagai nomor terminal, baik sebagai server local maupun client?

Jawab :

Nomor root dan broadcast tidak dapat digunakan, karena nomor root digunakan sebagai identitas suatu jaringan sehingga tidak bisa digunakan sebagi ip server/ client. Atau juga karena karena nomor route akan digunakan untuk berkomunikasi antar jaringan dengan melakukan konfigurasi routing.

4. Terangkan manfaat apa yang diperoleh dengan konfigurasi routing?

Jawab :

Dengan melakukan konfigurasi routing, kita dapat menghubungkan dua jaringan. Sebagai contoh, kita membuat jaringan pada kelas C, jaringan A mempunyai alamat IP 192.168.1.- dan jaringan B mempunyai alamat IP 192.168.11.-, tanpa konfigurasi routing kita tidak dapat melakukan koneksi antar jaringan tersebut, tetapi setelah kita melakukan konfigurasi routing maka kedua jaringan tersebut akan saling dapat berhubungan.

5. Rancangkan sebuah jaringan dengan kelas C, jumlah terminalnya 15 menggunakan nomor route yang ketiga dan tetapkan nomor validnya pada setiap terminal!

Jawab :

Jaringan kelas C

192.168.10.50 / 27

Netmask : 255.255.255.224 à 11111111.11111111.11111111.11100000

∑ subnet : 2x = 23 =8

∑ host/subnet : 2y – 2 = 25 – 2 = 32 – 2 = 30

∑ blok/subnet : 256 – 224 = 32

IP Valid untuk 15 Terminal

- Terminal 1 --> 192.168.10.1

- Terminal 2 --> 192.168.10.2

- Terminal 3 --> 192.168.10.3

- Terminal 4 --> 192.168.10.4

- Terminal 5 -->192.168.10.5

- Terminal 6 --> 192.168.10.6

- Terminal 7 --> 192.168.10.7

- Terminal 8 --> 192.168.10.8

- Terminal 9 --> 192.168.10.9

- Terminal 1 0 --> 192.168.10.10

- Terminal 11 --> 192.168.10.11

- Terminal 1 2 --> 192.168.10.12

- Terminal 13 -->192.168.10.13

- Terminal 14 --> 192.168.10.14

- Terminal 1 5 --> 192.168.10.15

Route --> 192.168.10.0

Broadcast -->192.168.10.31